adalah keheningan yang cekung,
berdetak nadi begitu sepi
di mana rasa-mu
begitu kehilangan hati ini, menanti-nanti
tersenyumlah sedikit saja
akan aku rasakan hangatnya
hinggap ke ujung hati
ayolah... berikan sedikit obat rindu itu
hingga embun terasa anggun
menetes dari ujung daun
dan dentangnya menggema di awan senja...
dan lepaslah nafas ini
beterbangan mancarimu
pejamkan mata, biarlah telaga indah-mu
tersimpan di balik kelopak mata
lalu aku hembuskan perlahan
senandung kerinduan,
dengan senyuman damai
cukuplah semesta sebagai saksi cinta: ”kita”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar